1. Atap genteng Bentuk A
Bentuk atap ini sangat sederhana. bidang atap terdiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan. pada garis pertemuan itu dibutuh genteng kerpus (berfugsi untuk menutup celah pertemuan dua bidang sisi atap genteng. Untuk rumah dengan gaya tradisional ataupun modern, atap bentuk A ini juga sangat cocok. Desain atap genteng bentuk A memiliki kemiringan sekitar 35 derajat (beberapa tukang mempunyai pandangan berbeda soal ini, pen). Kemiringan tersebut dapat menciptakan daya serap radiasi dan panas dari matahari amat bagus, juga guyuran dari hujan akan segera dengan mudah mengalir ke bawah untuk selanjutnya dibuang melalui selokan.
Pengerjaan atap bentuk A membutuhkan bahan yang sedikit karena konstruksinya lebih sederhana, membuat proses pengerjaan atap genteng jadi lebih cepat.
2. Atap genteng bentuk Limasan
Bentuk atap genteng Limasan merupakan pengembangan dari atap genteng bentuk A, berupa bidang yang miring pada semua sisinya, dan terbentuk dari dua bidang segitiga dan dua bidang trapesium. Sudut yang digunakan pada atap genteng Limasan sekitar 30 derajat - 40 derajat.
Keunggulan dalam pemakaian atap genteng Limasan itu hampir semua dinding luar terlindung dari panas terik matahari dan air hujan karena bentuknya yang miring pada semua sisinya, dan arah angin yang menerpa rumah dibelokkan ke atas sehingga mengurangi resiko kerusakan struktur dan kebocoran berupa rembesan air, tetapi struktur dan konstruksinya lebih kompleks, dibutuhkan perencanaa dan perhitungan yang lebih rumit dan lebih teliti. Jumlah penutup atap yang cukup banyak mengakibatkan banyaknya sambungan atap yang menimbulkan resiko kebocoran lebih besar. Sebagai pencegah, sebaiknya pada setiap sambungan atap diberi pelapis anti bocor (waterproof). Material yang digunakan untuk rangka struktur lebih banyak sehingga relatif lebih boros.
3. Atap genteng Model Satu sisi (minimalis)
Model atap genteng satu sisi biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan misalnya; selasar atau emperan, namun sekarang atap model ini juga dipakai untuk rumah - rumah modern. Beberapa arsitek mengadopsi model atap ini kemudian menggabungkannya dengan atap genteng Limasan. Atap genteng satu sisi biasa disebut dengan atap tempel.
Pada bentuk atap ini menggunakan konstruksi setengah kuda – kuda untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau 40 derajat bila memakai bahan penutup dari genteng. Untuk bahan penutup dari semen asbes gelombang dan seng gelombang kemiringan atapnya dapat diambil 20 derajat atau 25 derajat, yang pada pemasangannya tidak memerlukan reng.